Parenting Modern vs. Tradisional: Benarkah Tummy Time Berbahaya untuk Bayi Baru Lahir?

Tummy time atau waktu
tengkurap adalah salah satu aktivitas penting dalam perkembangan bayi. Para
ahli kesehatan anak merekomendasikan tummy time sebagai bagian dari stimulasi
motorik sejak usia dini. Namun, di kalangan orang tua, terutama yang berpegang
pada pola asuh tradisional, terdapat perbedaan pandangan mengenai kapan tummy
time boleh dilakukan. Beberapa orang tua terdahulu percaya bahwa menengkurapkan
bayi yang masih sangat kecil dapat membahayakan mereka, misalnya menyebabkan
kesulitan bernapas atau mengganggu perkembangan tulang belakang.
Kapan Tummy Time Boleh Dilakukan?
Menurut
American Academy of Pediatrics (AAP), tummy time dapat dimulai sejak hari
pertama kehidupan bayi selama ia dalam kondisi terjaga dan diawasi. Pada
awalnya, tummy time dapat dilakukan dalam durasi singkat, sekitar 1-2 menit
beberapa kali sehari, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga bayi terbiasa.
Saat mencapai usia 3 bulan, bayi disarankan untuk mendapatkan tummy time
sekitar 20-30 menit setiap hari dalam beberapa sesi.
Mengapa
tummy time bisa dimulai sejak dini?
- Mencegah Plagiocephaly (Sindrom Kepala Peyang)– Sejak adanya kampanye "Back to Sleep" untuk mengurangi risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), banyak bayi tidur terlentang lebih sering. Namun, ini meningkatkan risiko plagiocephaly, atau kepala peyang. Tummy time membantu mengurangi tekanan pada bagian belakang kepala bayi.
- Menguatkan Otot Leher, Punggung, dan Bahu– Tummy time memperkuat otot-otot penting yang dibutuhkan untuk perkembangan motorik, termasuk kemampuan berguling, duduk, dan merangkak.
- Meningkatkan Perkembangan Motorik– Bayi yang mendapatkan cukup tummy time cenderung memiliki kontrol kepala yang lebih baik dan lebih cepat mencapai tonggak perkembangan seperti merangkak.
Pertentangan
dengan Parenting Tradisional
Meskipun bukti ilmiah menunjukkan
manfaat tummy time, sebagian orang tua dari generasi sebelumnya masih merasa
skeptis. Beberapa mitos yang beredar antara lain:
- "Bayi belum kuat, jangan ditengkurapkan dulu."Beberapa orang tua khawatir bahwa bayi yang baru lahir belum memiliki cukup kekuatan untuk menahan kepalanya sehingga bisa mengalami kesulitan bernapas atau bahkan cedera leher.
- "Bayi akan mengalami masalah perut jika terlalu sering tengkurap."Ada kepercayaan bahwa bayi yang sering ditengkurapkan bisa mengalami gangguan pencernaan, seperti perut kembung atau refluks asam.
- "Dulu tidak ada tummy time, tapi anak-anak tetap tumbuh sehat."Beberapa orang tua percaya bahwa mereka dulu tidak pernah menerapkan tummy time pada bayi, tetapi tetap berkembang normal, sehingga tidak perlu menerapkan praktik ini.
Bagaimana Cara Melakukan Tummy Time
yang Aman?
Untuk memastikan tummy time aman dan nyaman
bagi bayi, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
1.
Awasi bayi setiap
saat : Jangan pernah meninggalkan bayi dalam posisi tengkurap tanpa
pengawasan.
2.
Mulai secara
bertahap ; Untuk bayi yang baru lahir, tummy time bisa dilakukan
dengan cara meletakkan bayi di dada orang tua saat dalam posisi berbaring.
3.
Gunakan permukaan
yang aman : Tempatkan bayi di permukaan datar dan lembut, seperti
matras atau selimut di lantai, untuk mengurangi risiko cedera.
4. Gunakan
mainan atau interaksi untuk membuatnya menyenangkan : Mainan berwarna
cerah atau cermin kecil bisa menarik perhatian bayi dan membuat tummy time lebih
menyenangkan.
5.
Lakukan dalam
kondisi bayi yang nyaman : Hindari tummy time setelah menyusu untuk
mengurangi kemungkinan gumoh atau refluks.
Tummy time adalah aktivitas penting yang mendukung perkembangan motorik bayi dan dapat dilakukan sejak hari pertama kehidupan dengan pengawasan yang tepat. Meski dalam parenting tradisional terdapat kepercayaan bahwa tummy time pada bayi kecil berbahaya, penelitian dan teori perkembangan anak menunjukkan bahwa aktivitas ini justru bermanfaat dalam membangun kekuatan otot, mencegah kepala peyang, dan mendukung perkembangan motorik.Sebagai orang tua, penting untuk mengikuti rekomendasi berbasis sains dalam merawat bayi, tetapi tetap bisa menghargai kebiasaan tradisional selama tidak bertentangan dengan perkembangan yang sehat. Dengan informasi yang tepat, tummy time dapat menjadi bagian dari rutinitas harian yang membantu bayi mencapai perkembangan optimal.
Penulis : Dwi Indah Prastuti (PG-PAUD)
Editor : Dwi Indah Prastuti (PG-PAUD)