Ngaji dan Kajian Ramadhan di PGPAUD UNESA: Memahami Pendidikan Anak Usia Dini dari Perspektif Islam dan Sains

Pada hari Jumat, 7 Maret 2025, suasana di Aula Lantai 4 Gedung O6, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terasa berbeda. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru PAUD (PGPAUD) berkumpul untuk mengikuti Ngaji Bareng Surat Al-Kahfi sekaligus Kajian Ramadhan. Acara ini bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan momen spiritual yang memperkaya iman sekaligus membuka wawasan tentang pendidikan anak usia dini dalam perspektif Islam dan sains.
Mengawali dengan Cahaya Al-Kahfi
Acara dibuka dengan sambutan dari Koordinator Program Studi PGPAUD, yang diwakili oleh Bu Afifah Rahmaningrum, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyoroti keutamaan membaca Surat Al-Kahfi di hari Jumat, yang disebut dalam hadits riwayat An-Nasa’i dan Baihaqi dapat menjadi cahaya bagi pembacanya hingga Jumat berikutnya. Beliau juga menekankan pentingnya mahasiswa memiliki pemahaman pendidikan yang berbasis nilai-nilai Islam.
Setelah itu, lantunan ayat-ayat suci pun menggema. Dipandu oleh dua mahasiswa berprestasi, Erina (Kelas 2024 G) dan Nabila (Kelas 2024 F), yang merupakan pemenang lomba Qira’ah, suasana menjadi syahdu. Bacaan Al-Qur'an yang indah membuat hati para peserta semakin khusyuk. Kegiatan mengaji ini kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Muhammad Naufal Fairuzillah, M.Pd., M.Ed., memohon keberkahan dan petunjuk dari Allah di bulan penuh rahmat ini.
Pendidikan Anak dalam Perspektif Islam dan Sains
Setelah sesi mengaji, acara dilanjutkan dengan kajian menarik bertema "Perspektif Sains dan Agama dalam Mendidik Anak Usia Dini", yang disampaikan oleh Bapak Muhammad Reza, S.Psi., M.Si. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa pendidikan anak dalam Islam sudah memiliki landasan kuat sejak berabad-abad lalu. Meskipun teori perkembangan anak baru berkembang di abad ke-20, prinsip-prinsipnya sebenarnya sudah tertulis dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam Surat Luqman (Luqman: 13-19).
Beliau menekankan bahwa pendidikan anak tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga harus mengajarkan nilai-nilai spiritual, akhlak, dan budi pekerti. "Ilmu pengetahuan dan agama bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan harus saling melengkapi," ungkapnya.
Diskusi semakin menarik ketika sesi tanya jawab dibuka. Salah satu mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang bagaimana menyikapi perbedaan keinginan antara anak dan orang tua. Pak Reza menjawab dengan bijak bahwa dalam Islam, keridhoan Allah terletak pada keridhoan orang tua, namun komunikasi yang baik juga diperlukan agar anak tetap bisa mengutarakan pendapatnya dengan hormat.
Refleksi dan Harapan
Kegiatan ini benar-benar memberikan pengalaman yang mendalam bagi para mahasiswa. Selain menambah ilmu tentang pendidikan anak, mereka juga mendapatkan pemahaman lebih dalam mengenai bagaimana Islam mengajarkan pola asuh yang baik dan penuh kasih sayang.
Dengan antusiasme yang begitu besar, acara Ngaji Bareng dan Kajian Ramadhan ini diharapkan bisa menjadi agenda rutin yang tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga membentuk calon pendidik PAUD yang berwawasan luas dan berakhlak mulia. Karena pada akhirnya, mendidik anak bukan hanya tentang mengajarkan huruf dan angka, tetapi juga menanamkan nilai kehidupan yang akan mereka bawa hingga dewasa.