Benarkah Sentuhan Ayah Bisa Menurunkan Demam Anak? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pernahkah kita mendengar ungkapan bahwa ketika
anak demam, cukup ditempelkan ke tubuh ayahnya agar panasnya berkurang? Tradisi
turun-temurun ini masih dipercaya oleh banyak masyarakat, terutama di
lingkungan keluarga yang mengutamakan kedekatan fisik sebagai bentuk kasih
sayang dan penyembuhan. Namun, benarkah hal ini memiliki dasar ilmiah, ataukah
sekadar mitos belaka yang diwariskan dari generasi ke generasi?
Fenomena
Kedekatan Fisik dalam Kesehatan
Dalam dunia medis, kontak fisik antara orang tua dan anak memang memiliki berbagai manfaat, terutama dalam hal psikologis dan emosional. Sentuhan kulit ke kulit dapat merangsang produksi hormon oksitosin yang berperan dalam membangun rasa aman, nyaman, dan mengurangi stres. Pada bayi baru lahir, metode kangaroo care atau perawatan dengan cara menempelkan bayi ke dada ibu atau ayah secara langsung terbukti bermanfaat dalam menjaga suhu tubuh bayi yang masih rentan terhadap perubahan lingkungan. Namun, dalam konteks anak yang mengalami demam, apakah sentuhan seorang ayah benar-benar dapat menurunkan suhu tubuh anak? Dari perspektif medis, demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi, di mana sistem kekebalan meningkatkan suhu tubuh untuk melawan patogen seperti virus atau bakteri. Penurunan demam lebih bergantung pada regulasi termoregulasi tubuh dan perawatan yang sesuai, seperti hidrasi yang cukup, pemberian obat antipiretik jika diperlukan, serta istirahat yang cukup.
Faktor
Psikologis dan Efek Plasebo
Dalam beberapa kasus, kedekatan fisik dengan ayah dapat memberikan efek menenangkan bagi anak yang sedang sakit. Kehangatan tubuh ayah dapat memberikan rasa nyaman yang membantu anak tidur lebih baik, sehingga mempercepat pemulihan. Ini bukan berarti suhu tubuh anak benar-benar menurun karena sentuhan ayahnya, tetapi lebih kepada efek psikologis yang membuat anak merasa lebih baik. Fenomena ini bisa dijelaskan dengan konsep efek plasebo, di mana keyakinan seseorang terhadap suatu metode penyembuhan dapat memberikan dampak positif, meskipun secara medis tidak ada bukti konkret bahwa metode tersebut benar-benar berpengaruh secara langsung terhadap penyakitnya. Dengan kata lain, jika seorang anak merasa lebih nyaman dan tenang ketika dekat dengan ayahnya, tubuhnya akan lebih rileks, dan sistem imun dapat bekerja lebih efektif dalam melawan infeksi.
Kajian
Ilmiah Mengenai Transfer Suhu
Secara fisika, suhu tubuh manusia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan dengan suhu lingkungan sekitarnya melalui proses konduksi. Artinya, jika seorang anak yang mengalami demam bersuhu tinggi bersandar pada tubuh ayahnya yang memiliki suhu normal, akan ada sedikit perpindahan panas dari tubuh anak ke tubuh ayah. Namun, perbedaan suhu antara keduanya tidak cukup signifikan untuk secara efektif menurunkan suhu tubuh anak hingga batas normal. Penting untuk dipahami bahwa tubuh manusia memiliki mekanisme homeostasis yang bekerja untuk mempertahankan suhu internalnya. Ketika anak demam, mekanisme ini tetap aktif, dan sentuhan ayah tidak serta-merta dapat menggantikan fungsi biologis tubuh dalam mengatur suhu. Dengan kata lain, meskipun terjadi transfer panas, hal itu tidak cukup untuk menggantikan peran pengobatan yang lebih tepat, seperti kompres dengan air hangat atau konsumsi cairan yang cukup.
Pendekatan
yang Lebih Efektif dalam Mengatasi Demam
Meskipun sentuhan dan kedekatan dengan orang tua dapat membantu anak merasa lebih tenang, tetap diperlukan pendekatan medis yang lebih efektif dalam menangani demam, seperti:
- Memberikan cairan yang cukup : Demam sering kali menyebabkan dehidrasi, sehingga penting bagi anak untuk tetap terhidrasi dengan baik.
- Menggunakan kompres air hangat : Kompres di area lipatan tubuh (ketiak, leher, atau selangkangan) dapat membantu menurunkan suhu tubuh dengan lebih efektif.
- Pemberian obat penurun panas : Jika suhu anak cukup tinggi dan menyebabkan ketidaknyamanan, pemberian parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis dapat membantu menurunkan suhu.
- Memastikan anak cukup istirahat : Tubuh membutuhkan energi untuk melawan infeksi, sehingga istirahat yang cukup sangat penting dalam proses pemulihan.
Kepercayaan bahwa panas anak bisa berkurang jika ditempelkan ke ayahnya memiliki dasar yang lebih bersifat psikologis daripada medis. Kedekatan fisik memang memiliki banyak manfaat dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak yang sedang sakit, tetapi tidak secara langsung menurunkan suhu tubuhnya. Pada akhirnya, tradisi ini bukanlah sesuatu yang sepenuhnya harus diabaikan, tetapi perlu diimbangi dengan pemahaman ilmiah agar anak mendapatkan perawatan terbaik untuk kesehatannya.
Yuk simak video mengenai manfaat metode kangaroo care klik disini
Penulis : Dwi Indah Prastuti (PG-PAUD)
Editor : Dwi Indah Prastuti (PG-PAUD)