WOW! Mahasiswi PGPAUD UNESA Mengikuti Program PLP International di Singapore Intercultural School

UNESA - Universitas Negeri Surabaya (UNESA) adakan pembekalan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) secara offline pada Senin (7/8/2023). Kegiatan ini merupakan rangkaian persiapan sebelum penerjunan mahasiswa ke sekolah.
Dr. M. Jacky, S.Sos., M.Si., Kepala Subdirektorat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mengatakan pembekalan ini diadakan untuk mempersiapkan mahasiswa UNESA yang akan menghadapi pengalaman baru di lingkungan sekolah. PLP ini merupakan kegiatan mengimplementasikan ilmu dan teori ilmu pendidikan yang sudah didapat sekaligus belajar pengalaman baru di lapangan. Selain dapat mempraktekan ilmu ke sekolah, pembekalan ini juga membimbing mahasiswa tentang bagaimana memberikan perlakuan kepada peserta didik dalam menciptakan interaksi yang luar biasa di lingkungan pendidikan.
Dengan pembekalan ini, diharapkan mahasiswa dapat menggunakan pola dan metode pembelajaran terbaru kepada peserta didik, dengan diimbangi penggunaan teknologi saat kegiatan belajar mengajar.
Mahasiswi Pgpaud UNESA bernama Khoirun Nisa Annabillah Azzahra angkatan 2020 merupakan salah satu anggota kelompok yang Lolos ditahap PLP Internasional Universitas Negeri Surabaya di Kota Cilegon mengikuti kegiatan PLP di Singapore Intercurtural School (SIS) Cilegon yang ditugaskan untuk melakukan observasi dan mengajar selama kurun waktu yang telah ditentukan yakni sampai masa PLP selesai. yakni selama 4 bulan. Program PLP Internasional merupakan pengalaman pertamanya dalam mengajar di sekolah dengan taraf internasional seperti ini. Bahasa utama yang digunakan dalam proses pembelajaran di SIS (Singapore Intercultural School) adalah Bahasa inggris. Hal ini juga memberikan tantangan tersendiri baginya.
SIS (Singapore International School) adalah salah satu dari banyak Group sekolah internasional yang ada dan beroperasi di Indonesia. Khususnya SIS Cilegon, satu-satunya sekolah SPK berstandard Internasional yang berada di Kota Cilegon, Banten. Keberadaan SIS di kota Cilegon yang cukup kecil itu menjadikan SIS Cilegon adalah sekolah bergengsi dan banyak diminati bukan hanya oleh para ekspatriat yang tinggal di Cilegon namun juga oleh para masyarakat sekitar yang merasa mampu menyekolahkan anaknya di SIS Cilegon. Ditambah lagi, SIS Cilegon memberikan 3 Bahasa pengantar ; Bahasa, Inggris dan Mandari. Yang tentunya menjadi daya Tarik yang makin kuat. Menggunakan tiga kurikulum internasional berupa Kurikulum Singapore, Cambridge, dan IB (International Baccalaureate).
Untuk mata pelajaran yang diterapkan di jenjang Preschool terdapat numeracy, discovery world, english, physical education, art and craft, music, dan mandarin. Terdapat juga kegiatan ekstrakulikuler yang disebut CCA (Co-Curricular Activities), untuk jenjang preschool berupa CCA Reading dan CCA Taekwondo. Untuk metode pembelajarannya SIS Cilegon menggunakan LCD, Worksheet dan Ipad.
Terdapat perayaan hari kemerdekaan yang disebut dengan Independence Day yang dilaksanakan setiap tanggal 18 Agustus dengan kegiatan awal berupa upacara bendera dan dilanjutkan dengan penampilan siswa di backfoyer. Penampilan yang ditampilkan seperti pembacaan puisi oleh perwakilan siswa dari masing-masing kelas dan menyanyikan lagu kebangsaan masing-masing siswa yang berasal dari berbagai negara sebagai contoh siswa yang berasal dari negara korea maju kepanggung untuk menyanyikan lagu kebangsaan korea begitupun seterusnya, serta beberapa kegiatan lomba yang dilakukan di lapangan. Untuk jenjang preschool lomba yang dilaksanakan adalah menangkap ikan, lomba memasukkan bendera dan lain sebagainya.
Kegiatan PLP Internasional ini merupakan wadah bagi mahasiswi UNESA khususnya mahasiswi Pgpaud untuk bisa lebih meningkatkan keprofesionalannya dalam mengajar khususnya dalam mendidik anak usia dini. Beradaptasi dengan murid-murid serta teacher yang berasal dari berbagai negara seperti India, Korea, Filiphina, China, dan masih banyak lagi. Dengan Bahasa pengantar bahasa Inggris sebagai bahasa utama selama proses pembelajaran. Yang mungkin dengan adanya pengalaman ini dapat mengantarkan mahasiswi UNESA untuk mendapatkan ilmu baru serta nantinya dapat menjadi guru yang baik dan professional dalam mengajar serta dicari di masa depan.