Ternyata, Urutan Kelahiran dan Karakter Anak Bisa Pengaruhi Emosi! Simak Faktanya di Sini!

1. Pendahuluan
Masa prasekolah merupakan tahap penting dalam pembentukan mental dan emosional anak. Faktor seperti karakter dan urutan kelahiran memiliki pengaruh besar dalam membentuk kepribadian serta kestabilan emosional mereka. Karakter menentukan bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungannya, sementara urutan kelahiran memengaruhi cara mereka menempatkan diri dalam keluarga.
2. Karakter Anak dan Dampaknya pada Emosi
Setiap anak memiliki karakteristik unik yang berkontribusi terhadap perkembangan mental dan emosional mereka. Karakter anak umumnya terbagi menjadi beberapa tipe: sanguinis (ceria dan ramah), melankolis (pemikir dan perasa), plegmatis (tenang dan sabar), serta koleris (tegas dan penuh inisiatif).
Misalnya, anak sanguinis cenderung cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial karena kepribadiannya yang terbuka dan periang. Sebaliknya, anak melankolis cenderung lebih sensitif dan membutuhkan dukungan emosional lebih besar dari orang tua dan guru.
Contoh Percakapan: Ani (5 tahun) bermain di taman dengan teman-temannya.
Ani: "Ayo kita main perosotan! Seru banget!" Rina: "Aku takut, nanti jatuh gimana?" Ani: "Tenang aja, aku duluan! Kalau aku bisa, kamu juga pasti bisa!"
Dari percakapan ini, terlihat bahwa Ani yang memiliki karakter sanguinis lebih percaya diri dan ekspresif, sedangkan Rina yang cenderung melankolis lebih hati-hati dalam mencoba hal baru.
3. Urutan Kelahiran dan Pengaruhnya terhadap Emosi Anak
Urutan kelahiran memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan emosional anak. Anak sulung biasanya lebih bertanggung jawab dan memiliki jiwa kepemimpinan karena sering menjadi panutan bagi adik-adiknya. Anak tengah cenderung lebih fleksibel dan mudah bergaul karena harus menyesuaikan diri di antara kakak dan adik. Sementara itu, anak bungsu sering kali lebih manja, kreatif, dan ceria karena mendapatkan perhatian lebih dari keluarga.
Contoh Percakapan: Ayah meminta anak-anaknya untuk membantu membersihkan rumah.
Ayah: "Kakak, ajari adik menyapu, ya. Adik, kamu bantu kakak." Kakak: "Iya, Yah. Adik, sini kakak ajarin cara menyapu yang benar." Adik: "Tapi aku maunya main dulu... kakak aja yang nyapu!"
Percakapan ini menunjukkan bahwa anak sulung biasanya lebih bertanggung jawab, sementara anak bungsu lebih suka menghindari tugas.
4. Kesimpulan
Perkembangan mental dan emosional anak prasekolah sangat dipengaruhi oleh karakter serta urutan kelahiran mereka. Dengan memahami faktor-faktor ini, orang tua dan pendidik dapat memberikan dukungan yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan emosional anak. Lingkungan yang positif serta pemahaman terhadap keunikan masing-masing anak akan membantu mereka tumbuh dengan percaya diri dan bahagia.
Sumber: (Wahyu, Dadang Kusbiantoro and Sylvi Harmiardillah, 2025)
Penulis: Nurlaili Firda Yuniar (PG-PAUD UNESA)
Editor: Nurlaili Firda Yuniar (PG-PAUD UNESA)