Ternyata, Pola Pengasuhan Tanpa Orang Tua Berpengaruh Besar pada Keamanan dan Kesehatan Mental Anak!

Definisi Pola Pengasuhan Tanpa Orang Tua
Pola pengasuhan tanpa orang tua adalah kondisi di mana anak dibesarkan tanpa keterlibatan langsung dari ayah dan/atau ibu mereka. Situasi ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti kematian orang tua, perceraian, tuntutan pekerjaan, atau bahkan pengabaian. Dalam kondisi ini, anak biasanya diasuh oleh kakek-nenek, saudara kandung, wali, atau bahkan di panti asuhan. Berdasarkan penelitian dalam jurnal Almurtaja, pola pengasuhan seperti ini dapat memengaruhi keamanan dan kesehatan mental anak, terutama dalam membentuk kepercayaan diri serta kemampuan mereka dalam mengatur emosi.
Dampak Pola Pengasuhan Tanpa Orang Tua terhadap Keamanan Anak
Keamanan anak, baik secara fisik maupun emosional, sangat dipengaruhi oleh kehadiran atau ketiadaan orang tua dalam pengasuhan mereka. Anak yang ditinggal oleh orang tua, seperti yang terjadi pada anak-anak dari pekerja migran, cenderung mengalami kurangnya perhatian dan kasih sayang. Akibatnya, mereka lebih rentan mengalami kesulitan dalam mengatur perilaku, cenderung bebas tanpa aturan yang jelas, dan kurang mendapatkan pengawasan yang memadai. Tanpa figur orang tua yang tegas dan penuh kasih, anak bisa mengalami ketidakpastian emosional yang membuat mereka sulit merasa aman dalam kehidupan sehari-hari.
Dika, seorang anak yang diasuh oleh bibinya, suatu hari berkata, “Aku merasa seperti tamu di rumah sendiri. Bibi baik, tapi rasanya tetap berbeda dari saat bersama Ibu.” Kesepian dan perasaan tidak memiliki tempat yang benar-benar menjadi miliknya bisa menyebabkan anak tumbuh dengan perasaan tidak aman, sulit percaya pada orang lain, serta lebih mudah mengalami kecemasan.
Dampak Pola Pengasuhan Tanpa Orang Tua terhadap Kesehatan Mental Anak
Kesehatan mental anak juga bisa terpengaruh akibat pola pengasuhan tanpa orang tua. Anak yang diasuh oleh pengasuh selain orang tua, seperti kakek-nenek atau tenaga pengasuh di tempat penitipan anak (TPA), sering kali memiliki tingkat keterikatan emosional yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang diasuh langsung oleh orang tuanya. Hal ini dapat berdampak pada perkembangan sosial dan emosional mereka.
Lita, seorang remaja yang tumbuh bersama neneknya, mengatakan, “Aku takut mengambil keputusan sendiri. Kalau ada Ibu, aku bisa bertanya. Sekarang, aku cuma bisa menebak-nebak.” Ketidakhadiran orang tua dalam pengasuhan membuat anak kehilangan tempat untuk bertanya dan mencari perlindungan emosional, yang akhirnya dapat menurunkan rasa percaya diri mereka. Selain itu, kurangnya perhatian dan bimbingan dari orang tua dapat menyebabkan anak sulit membangun hubungan sosial yang sehat. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menjalin pertemanan atau bahkan hubungan yang lebih dalam ketika dewasa nanti.
Strategi Mengatasi Dampak Negatif Pola Pengasuhan Tanpa Orang Tua
Meskipun memiliki tantangan, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari pola pengasuhan tanpa orang tua. Salah satu pendekatan yang efektif adalah menciptakan hubungan yang lebih erat antara pengasuh dan anak. Penelitian dalam jurnal Almurtaja menyebutkan bahwa bermain bersama dapat meningkatkan kualitas hubungan antara pengasuh dan anak, memberikan rasa aman, serta memperkuat ikatan emosional.
Seorang bibi berkata kepada keponakannya, “Kalau ada apa-apa, cerita saja ke Bibi, ya. Jangan dipendam sendiri.” Kata-kata sederhana ini bisa memberikan dampak besar pada anak yang merasa kesepian. Selain itu, anak-anak perlu didorong untuk mengikuti kegiatan positif seperti ekstrakurikuler atau hobi yang mereka sukai agar mereka tetap memiliki lingkungan sosial yang mendukung.
Di panti asuhan, pengasuh bisa meningkatkan kemandirian anak dengan membimbing mereka dalam menyusun rencana hidup, mengoreksi kesalahan dengan cara yang bijak, serta memberikan dorongan positif agar mereka percaya diri dalam menghadapi masa depan. Jika anak menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau depresi, pendampingan psikologis juga diperlukan agar mereka mendapatkan dukungan yang tepat.
Kesimpulan
Pola pengasuhan tanpa orang tua memiliki dampak besar terhadap keamanan dan kesehatan mental anak. Anak-anak yang dibesarkan oleh pengasuh selain orang tua cenderung mengalami kurangnya perhatian emosional, kesulitan dalam mengatur emosi, serta tantangan dalam membangun hubungan sosial yang sehat. Namun, dengan pendekatan yang tepat, seperti memberikan dukungan emosional yang memadai, menciptakan lingkungan yang stabil, serta melibatkan anak dalam aktivitas yang positif, mereka tetap bisa tumbuh menjadi individu yang kuat dan percaya diri. Memahami pengaruh pola pengasuhan tanpa orang tua dapat membantu kita lebih peduli dan berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yang tumbuh dalam situasi ini.
Sumber: (Aulia Syifa Rahmadani et al., 2024)
Penulis: Nurlaili Firda Yuniar (PG-PAUD)
Editor: Nurlaili Firda Yuniar (PG-PAUD)