PGAUD UNESA: PROGRAM UGMA (Unesa Global Mobility Award) oleh Isabel Wisnain

Unesa Global Mobility Award (UGMA) adalah program pertukaran pelajar yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya (UNESA) untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa UNESA untuk belajar di universitas mitra di luar negeri. Dalam kesempatan ini, Isabel Wisnain merupakan mahasiswa S1 Prodi PGPAUD berkesempatan untuk mengikuti program tersebut yang berlangsung di Sekyung University, Korea Selatan selama satu bulan.
Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa UNESA untuk belajar di lingkungan akademik yang berbeda, mengalami budaya dan kehidupan sehari-hari di negara lain, serta memperoleh pengalaman praktis dalam bidang studi mereka. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara UNESA dan universitas mitra di luar negeri.
Dalam testimoninya, Isabel berbagi pengalaman mengesankan selama mengikuti program UGMA. "Menjadi salah satu peserta UGMA dan berkesempatan selama satu bulan belajar di Korea Selatan, tepatnya di Saekyung University of Yeongwol, adalah kesempatan yang tidak dapat dilupakan. Selain bertemu dengan teman baru dari berbagai negara, kami juga belajar tentang budaya Korea Selatan. Misalnya, kami menghadiri festival terbesar di Yeongwol, 'King Danjong Festival'," ujar Isabel.
Tidak hanya belajar tentang budaya, Isabel dan peserta lainnya juga mengunjungi berbagai departemen di Universitas Saekyung, seperti Keperawatan, Teknologi Pangan, Kepolisian dan Keamanan, serta Departemen Komunikasi Digital. Selain itu, mereka juga mengikuti kelas bahasa Korea sebanyak tiga kali dalam seminggu, dengan durasi empat jam per sesi.
"Kami juga sempat berjalan-jalan di sekitar Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, dan mengunjungi tempat bersejarah seperti Gyeongbokgung Palace dan rumah Raja Danjong dari masa lampau. Yang paling berkesan, kami bertemu dengan Wakil Wali Kota Yeongwol, Ibu Sim Jae-Seop," tambah Isabel.
Tidak hanya itu, pengalaman kuliner pun menjadi bagian penting dari perjalanan ini. Isabel mencoba berbagai makanan tradisional Korea seperti Kongguksu, tteokbokki, kimbab, dan ikan bakar.
"Menjadi salah satu peserta UGMA merupakan hal yang paling berharga. Selain mempelajari hal baru, saya juga berkesempatan untuk merasakan bagaimana proses pembelajaran di negara lain," tutup Isabel dengan penuh semangat.
Program UGMA ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk belajar di luar negeri, tetapi juga membuka wawasan tentang berbagai budaya dan sistem pendidikan yang berbeda, memperkaya pengalaman akademik dan personal mereka.