Petualangan Mahasiswa PG PAUD UNESA di Anuban Tessaban 2 School Bansadao: Dari Mengajar hingga Panen di Kebun Sekolah

Tiga mahasiswa PG PAUD UNESA—Nur Aisia, Fadhilla Fitri Widyastuti, dan Apriliya Rahayu—mengambil bagian dalam petualangan seru di Thailand melalui Program Latihan Profesi (PLP) internasional di Anuban Tessaban 2 School Bansadao. Selama di sana, mereka tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga merasakan langsung kehidupan sehari-hari di sekolah, terlibat dalam berbagai aktivitas yang penuh warna dan menyenangkan.
Setiap pagi, mereka memulai hari dengan membantu anak-anak bersiap mengikuti upacara bendera. Tidak hanya itu, mereka juga bertugas menyajikan susu untuk sarapan, sebuah rutinitas yang tak biasa ditemukan di Indonesia. Kegiatan ini membuat mereka semakin dekat dengan anak-anak, yang ternyata sangat mandiri dan antusias dengan kehadiran tamu dari negeri seberang.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah saat mereka diajak terlibat dalam kegiatan fisik di kebun sekolah. Di sana, mereka bersama anak-anak membersihkan kebun, merawat tanaman, dan bahkan memanen hasil kebun yang bisa dimakan. "Rasanya seperti menjadi bagian dari komunitas kecil yang sangat peduli dengan lingkungan," ujar Nur Aisia dengan penuh semangat.
Tak hanya di kebun, mereka juga membantu menyajikan makan siang dan memberikan camilan kepada anak-anak. "Momen ini sangat menyenangkan, kami bisa melihat anak-anak menikmati makanan dengan penuh kegembiraan, dan itu memberikan kebahagiaan tersendiri bagi kami," cerita Apriliya. Selain itu, mereka juga mendampingi anak-anak berlatih tari untuk persiapan acara dies natalis sekolah. "Melihat anak-anak bersemangat dan fokus saat berlatih tari benar-benar menginspirasi kami. Mereka sangat berbakat dan disiplin," kata Fadhilla.
Di tengah kesibukan mereka, para mahasiswa juga mengikuti English Camp yang diadakan oleh Sadao Municipality Office. Kegiatan ini memberi mereka kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa-siswa lain dari berbagai sekolah, serta memperkaya pengalaman mereka dalam mengajar bahasa Inggris.
Selama di sana, para mahasiswa merasa sangat disambut dengan baik. "Guru-guru di sini luar biasa ramah, dan anak-anak sangat antusias. Mereka membuat kami merasa seperti di rumah sendiri," ungkap Nur Aisia. Fasilitas yang disediakan juga sangat mendukung, membuat mereka semakin nyaman dan betah berada di Thailand.
Pengalaman ini menjadi salah satu momen tak terlupakan bagi mereka. Bukan hanya soal mengajar, tapi juga soal belajar menghargai perbedaan budaya, bekerja sama, dan tentu saja, menikmati setiap detik dari petualangan internasional mereka di Thailand.