Mahasiswa PG-PAUD Unesa Diterima Magang Asisten Dosen di Thailand: Langkah Awal Isabel, Tesya, dan Maulidya Menuju Impian

Magang merupakan salah satu momen penting bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah. Hal ini juga dirasakan oleh tiga mahasiswa Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), yaitu Isabel Wisnain, Tesya Veronica Rabbana, dan Maulidya Ryscha Amelya, yang berhasil diterima dalam program magang sebagai asisten dosen di Thailand. Prestasi ini menjadi awal dari perjalanan mereka untuk mengejar pengalaman internasional dalam dunia pendidikan.
Isabel Wisnain, mahasiswa dengan NIM 22010684008, mengaku sangat antusias atas kesempatan ini. "Sejak dulu, saya bermimpi untuk bisa mengajar di luar negeri, dan diterima dalam program ini adalah langkah pertama saya menuju impian tersebut," ungkapnya. Isabel akan terlibat dalam berbagai kegiatan pengajaran anak-anak usia dini menggunakan pendekatan inovatif, sekaligus mempelajari sistem pendidikan di Thailand yang berbeda dari Indonesia. "Saya berharap program ini bisa memberikan banyak pelajaran berharga, terutama dalam hal adaptasi dan memahami cara mengajar di lingkungan internasional," tambahnya.
Tesya Veronica Rabbana, mahasiswa dengan NIM 22010684031, juga merasa bersyukur telah lolos seleksi program magang ini. "Kesempatan ini adalah pengalaman langka yang sangat saya syukuri. Selain mengajar, saya ingin belajar lebih dalam tentang budaya pendidikan di Thailand," ujarnya. Tesya berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan ide-ide baru dalam pengajaran dan membawa metode pendidikan khas Indonesia ke dunia internasional. "Saya ingin menjadikan pengalaman ini sebagai batu loncatan untuk masa depan saya sebagai pendidik," katanya dengan penuh semangat.
Maulidya Ryscha Amelya, mahasiswa dengan NIM 22010684033, menyebut diterima dalam program ini sebagai pengalaman yang membanggakan. "Saya merasa ini adalah peluang besar untuk menguji kemampuan saya di tingkat internasional. Meski belum memulai program, saya sudah mempersiapkan diri untuk belajar banyak hal baru," ungkapnya. Maulidya berharap bisa menjalin kolaborasi dengan mahasiswa dan dosen dari berbagai latar belakang budaya untuk memperluas wawasan serta memperkaya pengalaman akademisnya.
Kisah Isabel, Tesya, dan Maulidya membuktikan bahwa dengan tekad dan usaha, mahasiswa dapat melampaui batasan dan menjelajahi peluang baru di luar negeri. Meski baru memulai langkah pertama dalam program ini, mereka telah menunjukkan semangat dan dedikasi tinggi sebagai calon pendidik masa depan.
Selamat kepada Isabel, Tesya, dan Maulidya atas diterimanya mereka dalam program magang ini! Semoga perjalanan ini memberikan pengalaman berharga yang akan memperkuat langkah mereka menuju kesuksesan di dunia pendidikan anak usia dini.