Kampus Mengajar 5 Pembelajaran Inovatif dan Menyenangkan dalam Kelas Merdeka di SD Negeri 2 Getas Nganjuk

UNESA – Pendidikan berperan penting sebagai fondasi disetiap aspek kehidupan sehingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berkolaborasi menciptakan program yang dinamakan Kampus Merdeka. Salah satu programnya ialah Kampus Mengajar. Kampus mengajar memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama 1 (satu) semester guna menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam mengembangkan suatu pembelajaran yang kreatif, inovatif, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Program ini merupakan salah satu bentuk realisasi dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas sebagaimana yang tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDG’s) poin ke-4 yaitu pendidikan berkualitas.
Seluruh mahasiswa yang ada di Indonesia dapat berkontribusi secara langsung sebagai agen perubahan dalam pendidikan Indonesia. Salah satu mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti dan berkontribusi dalam kegiatan Kampus Mengajar ialah Tirza Happy Jeannaftali. Mahasiswa semester 6 (enam) dengan jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini ini ditempatkan untuk bertugas di SD Negeri 2 Getas yang berlokasi di Kabupaten Nganjuk.
Program Kampus Mengajar telah memasuki angkatan ke-5. Salah satu fokus utama program ini yaitu peningkatan literasi dan numerasi siswa yang dirancang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Sehingga program kerja yang dirancang dan sudah berjalan terkait literasi dan numerasi yaitu literasi membaca (pembiasaan membaca sebelum pelajaran dimulai, membaca nyaring, dan rangkai kata). Literasi digital (pengenalan microsoft word, pembuatan akun canva gratis untuk guru, dan belajar mengetik menggunakan permainan online). Pengadaan pojok baca untuk setiap kelas. Numerasi (pembuatan media ular tangga numerasi untuk kelas III hingga V dan kincir angka untuk kelas I dan II, mengelola data dan menganalisis ukuran benda-benda di lingkungan sekitar sekolah, serta membiasakan berlatih perkalian sebelum memasuki kelas).
Khususnya dalam pembiasaan membaca buku maupun membaca nyaring, kelompok mahasiswa yang ditempatkan di SD Negeri 2 Getas, bersepakat untuk tidak hanya monoton membaca saja. Inovasi yang ditambahkan antara lain pengimplemantasian nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan, melakukan drama singkat berdasarkan buku yang dibaca, serta menganalisis buku bacaan dengan menggunakan 5W1H (what, who, when, where, why, dan how). Begitupula dengan kegiatan numerasi. Kegiatan numerasi tidak hanya diam di kelas sambil mengerjakan soal matematika saja tetapi dapat menjadi suatu hal yang menyenangkan dengan melakukan observasi di lingkungan sekitar atau menggunakan media ajar yang tepat.