Inovasi Baru Pendidikan: Model Pembelajaran SMARP Berbasis Augmented Reality

Demi meningkatkan kemampuan literasi dan berpikir kritis generasi, Salah satu Dosen S1 prodi PGPPAUD, Kartiak Rinakit Adhe melakukan Peneletian dan pengembangan menggunakan model pembelajaran SMARP berbasis Augmented Reality. Dalam sidang terbuka program studi S3 yang diselenggarakan pada 12 Juni 2024 lalu, beliau memaparkan banyak fakta terkait angka literasi generasi Indonesia yang cukup rendah. Yang mana hal tersebut harusnya mendapatkan perhatian lebih dari pihak yang berwenang.
Dalam penelitiannya yang melibatkan 3 sekolah di Surabaya, masih menunjukkan angka minimum dari keberhasilan yang seharusnya dicapai. Baik dari aspek kognitif dan motoric anak. Akibatnya anak belum bisa berpikir kritis, luas dan bebas akan pengetahuan baru.
Pada kesempatan tersebut, Kartika melakukan penelitian menggunakan model SMARP berbasis Augmented Relality atau lebih disingkat AR. Mulanya penelitian ini dilakukan, berangkat dari rendahnya angka literasi generasi di Indonesia yang mana beliau turut berkontribusi aktif dalam pengembangan literasi Indonesia dengan hasil penelitiannya.
Berdasarkan hasil dari penelitiannya, model pembelajaran SMARP dinyatakan valid di berbagai aspek dan layak untuk di implementasikan pada ranah anak usia dini. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan literasi dan berpikir kritis anak dengan apersepsi dengan adanya objek AR yang dapat oleh anak di berbagai kondisi. Seperti mengajak anak untuk berkreasi, menceritakan ulang atas pengetahuan yang telah didapatkan dengan versi anak, memodifikasi serta mengembangkan apa yang telah di dapatnya. Dengan penggunaan AR dalam pengembangan literasi anak usia dini, nantinya akan menjadi sara bagi anak untuk membuka wawasan baru, mengenal dan memahami pengetahuan yang nantinya akan sangat membantu dalam meningkatkan kreativitas dalam berpikir dan berpartisipasi di lingkungan sosial, tutur beliau.
Proses yang panjang dan penuh kegigihan yang telah di lakukan oleh Kaprodi S1 PGPAUD UNESA tentu bukan hal yang harus dilewatkan. Kartika mengatakan bahwa fokus mengejar tujuan adalah langkah awal untuk bisa meraih sebuah impian. Ia telah menyelesaikan program studi S3 dalam kurun waktu 2 ½ ditengah kesibukan menjadi seorang istri dan ibu serta mengemban tugas mulia menjadi dosen.
Beliau berpesan untuk jangan patah semangat dalam memberikan kontribusi berarti di dunia pendidikan. Melihat pesatnya perkembangan teknologi di era ini, mejadi peluang besar bagi para mahasiswa untuk terus berlomba dalam menciptakan inovasi baru yang menyesuaikan dengan zaman. Tantangan akan terus ada melintang tentu akan menghambat waktu dan membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Pilihlah senjata terbaik untuk menghunus semua itu dan raihlah kesuksesanmu sesegera mungkin