Implementasi Program Peningkatan Kemampuan Literasi dan Numerasi serta Adaptasi Teknologi Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 5 di SDN Sidodadi II/154 Surabaya

UNESA – Menjadi
bagian dari salah satu ribuan mahasiswa kampus mengajar angkatan 5 di seluruh Indonesia
merupakan suatu pengalaman yang paling berkesan dalam kehidupan seorang
mahasiswi pendidikan. Disini banyak sekali pengalaman mengajar yang dapat
diambil untuk bekal mahasiswi pendidikan menjadi calon pendidik yang
profesional dan berkualitas di masa yang akan datang karena mahasiswa memiliki
tugas untuk menjadi mitra guru yang berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan
strategi dan model pembelajaran literasi numerasi yang kreatif, inovatif dan
menyenangkan, serta mendampingi pengembangan adaptasi teknologi. Sebagai
mahasiswa kampus mengajar angkatan 5 yang berasal dari jurusan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) ini ditugaskan bertempat di SDN Sidodadi
II/154 Surabaya. Padahal saya bukan berasal dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, namun hal tersebut tidak menjadi halangan saya untuk tetap mengabdi dan
menjalankan tugas mengajar di sekolah tersebut justru menurut saya itu adalah
sebuah tantangan untuk mendapatkan banyak ilmu yang belum diketahui dan belum
didapatkan saat di perkuliahan. Selain mendapatkan banyak ilmu, saya juga
mendapatkan relasi pertemanan yang berasal dari luar jurusan dan luar
universitas. Pada hari Senin (20 Februari 2023) saya bersama dengan 4 rekan
lainnya diserahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Ibu Retno Wulan
Dari, M.Pd kepada pihak sekolah Ibu Anis Ribut Ananingsih, S.Pd sebagai kepala
sekolah SDN Sidodadi II/154 Surabaya untuk menjalankan tugas menjadi agen
perubahan yang memberikan dampak positif untuk lingkungan sekolah selama 1 semester.
Pada saat itu sedang dilaksanakan upacara dan saya sebagai ketua kelompok
memberikan sambutan yang berisi pengenalan, ucapan terimakasih serta maksud dan
tujuan kami selama bertugas di sekolah. Kami pun diterima baik oleh seluruh
bapak/ibu guru serta siswa-siswi SDN Sidodadi II/154 Surabaya.
Tahap awal menjadi
mahasiswa kampus mengajar yang bertugas di sekolah adalah melakukan observasi
kepada seluruh lingkungan sekolah baik ruangan kelas, kantor, ruang guru,
perpustakaan bahkan kamar mandi serta mengamati proses belajar siswa. Hal
tersebut kami lakukan digunakan untuk merancang kegiatan atau program yang
dapat dilaksanakan di SDN Sidodadi II/154 Surabaya berdasarkan kebutuhan proses
belajar para siswa agar dapat meningkatkan kemampuan Literasi dan Numerasi.
Tidak hanya mengamati proses belajar siswa saja namun disini kami juga
mengamati cara mengajar Bapak/Ibu guru serta menanyakan karakter dan kekurangan
yang belum didapatkan siswa disini saat proses pembelajaran. Kemudian kami juga
mengadakan pre-test AKM Literasi dan Numerasi hal ini digunakan agar kami
mengetahui kemampuan para siswa dalam bidang literasi dan numerasi, dan hasil
pun menunjukkan bahwa siswa di SDN Sidodadi II/154 Surabaya masih memiliki
persentase yang rendah yakni 35-45% di bidang literasi dan numerasi. Setelah
mengetahui hasil tersebut saya bersama dengan rekan lainnya mulai merancang dan
berdiskusi bersama mengenai program kerja yang akan dilaksanakan di sekolah
untuk beberapa bulan kedepan, disini kami mengadakan program kerja kelompok
serta individu dengan target sasaran untuk seluruh siswa dan kami juga
melakukan Forum Komunikasi Koordinasi Sekolah (FKKS) yaitu menjelaskan beberapa
program kerja yang sudah kami rancang kepada bapak/ibu guru dan seluruh
bapak/ibu guru maupun kepala sekolah sangat mendukung program kami.
Salah satu program
yang sudah diterapkan di SDN Sidodadi II/154 Surabaya adalah membiasakan cuci
tangan dan memakai handsanitezer sebelum memasuki lingkungan sekolah lalu
pengecekan suhu tubuh menggunakan alat thermogun dan melakukan 3S (Salam,
Senyum, Sapa) dan kami sebagai mahasiswa kampus mengajar juga mendukung
penerapan tersebut dikarenakan termasuk dalam Kehidupan sehat dan sejahtera
(Good Health and Well-being) SDGs yang bertujuan untuk menggalakkan hidup sehat
dan mendukung kesejahteraan semua usia. Selain itu, saya sebagai mahasiswa
kampus mengajar yang membawa agen perubahan untuk pendidikan indonesia juga
menerapkan Pendidikan Berkualitas (Quality Education) yang merupakan salah satu
tujuan SDGs untuk memastikan pendidikan yang layak dan inklusif serta dapat
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang. Pendidikan
Berkualitas yang saya terapkan kepada siswa SDN Sidodadi II/154 Surabaya ini
adalah dengan mengimplementasi kan program “Kutipan Pagi” dengan sasaran siswa
kelas rendah (1,2,3) yaitu membacakan sebuah cerita dari buku maupun sumber
internet lalu siswa akan menyimpulkan pesan moral yang terkandung di dalam
cerita tersebut, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi
dan berfikir kritis. Sedangkan untuk siswa kelas tinggi (4,5,6) terdapat
program “Mading Bulanan Kelas (MABULAS)” yaitu siswa akan membuat mading sesuai
tema yang telah ditentukan mahasiswa tiap bulan dan akan dilakukan penilaiann
oleh mahasiswa serta seluruh dewan guru, program tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kreativitas siswa, menambah hiasan edukasi dan informasi di
ruangan kelas, serta meningkatkan kemampuan literasi numerasi. Dan saya pribadi
juga memiliki program individu yaitu “Dongeng Kolase (DONGKLAS)” dengan sasaran
siswa kelas rendah (1&2) program ini diterapkan dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu saya akan mendongeng menggunakan boneka jari
dan tangan sesuai dengan bab materi pembelajaran di buku PAI dan siswa juga
akan saya ajarkan cara mendongeng serta praktek mendongeng di depan teman
lainnya lalu di akhir penugasan nanti saya akan mengajak siswa membuat kolase berbentuk
kaligrafi dari biji-bijian. Program tersebut dapat meningkatkan kemampuan
literasi siswa dalam hal membaca, menulis, menyimak, mendengarkan, menyimpulkan
isi cerita dongeng dan meningkatkan kemampuan numerasi siswa dalam hal
menghitung biji-bijian dalam kolase berbentuk kaligrafi serta menumbuhkan rasa
kreativitas dan percaya diri. Hal tersebut menjadi salah satu pengalaman paling
berkesan dan menantang dalam kehidupan saya dikarenakan dapat membawa ilmu
pembelajaran mata kuliah Mendongeng dan Seni (Kolase) di lingkungan siswa
Sekolah Dasar dalam pelajaran PAI dan bukan berasal dari jurusan kuliah yang
sedang saya tempuh sekarang. Setelah itu, saya juga sempat menerapkan Adaptasi
Teknologi kepada para siswa setelah pembelajaran PAI siswa saya perintahkan
untuk menggambar sederhana sebuah karakter seorang muslim dan diberikan warna
lalu saya membuka Google untuk browsing “Animated Drawing” kemudian
mendokumentasikan hasil gambar yang telah dibuat oleh siswa dan menunjukkan
bahwa gambarnya dapat bergerak menjadi sebuah animasi. Mereka pun sangat senang
mendapatkan sebuah ilmu baru dan pembelajaran yang menarik serta tidak
membosankan, saya juga berharap dengan adanya mahasiswa kampus mengajar
angkatan 5 yang ditugaskan di sekolah seluruh Indonesia dapat memberikan
perubahan yang terbaik untuk seluruh lembaga pendidikan Indonesia (Kamis, 20
Februari 2023).