Cerita Seru Mahasiswa PG PAUD di Thailand: Mengajar dan Menjelajah Budaya Baru di Tessaban 1

Empat mahasiswa PG PAUD UNESA, yakni Shofi, Siti, Syafira, dan Vina, berhasil menorehkan pengalaman berharga dalam Program Latihan Profesi (PLP) internasional di Tessaban 1 School Bansadao, Thailand. Sekolah ini memiliki 15 kelas taman kanak-kanak, dengan 3 kelas internasional yang dikenal sebagai Mini English Program (MEP). Program ini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, meskipun tetap dibutuhkan guru bahasa Thailand untuk membantu anak-anak yang masih kesulitan berbahasa Inggris.
Selama seminggu, para mahasiswa ini mendampingi guru kelas dan juga diberi kesempatan untuk mengajar. Mereka mengajarkan berbagai topik, mulai dari nama-nama hewan, benda-benda di rumah, angka, huruf, hingga konsep benda hidup dan benda mati dalam bahasa Inggris dan Thailand. Pada tanggal 4 Agustus, sekolah ini juga mengadakan English Camp untuk siswa kelas 5, yang diikuti oleh murid dari Tessaban 1-3 dan melibatkan guru-guru dari berbagai negara seperti Prancis, Italia, Jepang, dan Vietnam.
Pengalaman mengajar di lingkungan yang berbeda memberikan kesan mendalam bagi para mahasiswa. Shofi, misalnya, merasa pengalaman ini mengajarkan bagaimana mendisiplinkan diri dan memanfaatkan waktu dengan baik. Ia juga menyoroti perbedaan antara sistem pendidikan di Thailand dan Indonesia, khususnya dalam penerapan full day school untuk anak usia dini.
Siti juga merasakan hal serupa, menyebut pengalaman mengajar dengan latar belakang bahasa yang berbeda sebagai tantangan sekaligus pembelajaran. Ia menekankan pentingnya disiplin yang diterapkan di sekolah ini, meskipun dengan cara yang ketat, tetap membuat anak-anak merasa senang. Syafira merasa senang karena bisa belajar banyak hal baru, terutama dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran meskipun penggunaannya belum maksimal. Ia juga menyoroti pentingnya waktu tidur siang dan bagaimana sekolah ini lebih mengutamakan bermain dan istirahat. Vina merasa bangga bisa mengikuti program ini dan melihat langsung bagaimana disiplin diterapkan dalam pembelajaran. Ia mengamati bagaimana anak-anak diajarkan untuk menghormati guru dan bersikap sopan dalam berbagai situasi.
Pengalaman PLP internasional ini diharapkan dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi para mahasiswa, tetapi juga bagi pihak sekolah di Thailand. Semoga kegiatan ini dapat terus berjalan lancar hingga akhir program dan mempererat hubungan kerja sama antara kedua negara dalam bidang pendidikan.